![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoZNtpLTZMnJlIgMn-lXzwJparzebZ0iYP9PUykSFWyOraT6ideYOnkXMzzyhPUacfdRBSL61pWOt9wLKhZqm3BUla9-1wAvVDlnorLvlPw855muB8EDFqKiAZOdlgLP-zmofu9TFainwD/s640/sergur.jpg)
PLPG merupakan salah satu dari program sertifikasi guru. Sertifikasi guru, merupakan amanat dari upaya peningkatan mutu guru, sebagai implementasi Undang-undang Nomor 14 tahun 2015 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2009 tentang Guru.
Guru merupakan sebuah profesi seperti profesi lain: dokter, akuntan, pengacara, sehingga proses pembuktian profesionalitas perlu dilakukan.
Seseorang yang akan menjadi akuntan harus mengikuti pendidikan profesi
akuntan terlebih dahulu. Begitu pula untuk profesi lainnya termasuk
profesi guru.
Sertifikasi ini dilakukan untuk :
- Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
- Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan
- Meningkatkan martabat guru
- Meningkatkan profesionalitas guru
Adapun manfaat sertifikasi guru dapat dirinci sebagai berikut.
- Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru.
- Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional.
- Meningkatkan kesejahteraan guru
Pasal lainnya adalah Pasal 11, ayat (1) menyebutkan bahwa sertifikat
pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan.
Landasan hukum lainnya adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan yang
ditetapkan pada tanggal 4 Mei 2007.
Apa sertifikasi guru menjamin peningkatan kualitas guru?
Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu tujuan,
bukan tujuan itu sendiri. Perlu ada kesadaran dan pemahaman dari semua
fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk menuju kualitas. Kesadaran
dan pemahaman ini akan melahirkan aktivitas yang benar, bahwa apapun
yang dilakukan adalah untuk mencapai kualitas.
Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk meningkatkan
kualifikasinya, maka belajar kembali ini bertujuan untuk mendapatkan
tambahan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, sehingga mendapatkan ijazah
S-1. Ijazah S-1 bukan tujuan yang harus dicapai dengan segala cara,
termasuk cara yang tidak benar melainkan konsekuensi dari telah belajar
dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan ketrampilan baru.
Demikian pula kalau guru mengikuti sertifikasi, tujuan utama bukan untuk
mendapatkan tunjangan profesi, melainkan untuk dapat menunjukkan bahwa
yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana disyaratkan
dalam standar kompetensi guru.
Tunjangan profesi adalah konsekuensi logis yang menyertai adanya
kemampuan yang dimaksud. Dengan menyadari hal ini maka guru tidak akan
mencari jalan lain guna memperoleh sertifikat profesi kecuali
mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk menghadapi
sertifikasi. Berdasarkan hal tersebut, maka sertifikasi akan membawa
dampak positif, yaitu meningkatnya kualitas guru.
Selamat bagi bapak/ibu yang ber sertifikasi. Teruskan perjuangan anda untuk generasi Indonesia yang lebih hebat
0 Comments